JAKARTA. Meski jenis instrumen investasi baru bermunculan pamor emas
tak pernah pudar. Terbukti, si kuning mengkilat ini tetap menjadi
incaran investor.
Perencana keuangan dari Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan,
emas tepat untuk mengamankan aset dari risiko inflasi. Namun, dia
menilai, karakter kenaikan harga emas agak “lucu”. Harga bakal naik
ketika kondisi perekonomian meradang atau baik sekali. Namun, jika
kondisi perekonomian cenderung biasa, harga justru tak bergerak bahkan
melorot.
Namun, dilihat dari tren jangka panjang, Gozali memastikan,
pertumbuhan harga emas tak mengecewakan. Menyimak data Bloomberg, selama
lima tahun terakhir, harga emas tumbuh 97,79% atau sekitar 19,56% per
tahun.
Perencana keuangan dari Fahima Advisory Fauziah Arsiyanti atau
yang akrab disapa Zizi berpendapat, investasi emas menggiurkan untuk
investasi jangka panjang.
Manajer Divisi Syariah Perum Pegadaian Wartono berpikir sama.
“Invetasi emas jangka panjang, yakni di atas tiga tahun, bisa digunakan
sebagai sarana hedging aset,” ujar dia.
Gozali dan Zizi bahkan sepakat, emas menjadi instrumen wajib dalam
aset rumah tangga. Sebagai dana darurat, emas bisa dikombinasikan dengan
deposito dan tabungan. “Porsi emas dari total aset bahkan bisa 5%-10%,”
saran Gozali.
Kapan waktu yang tepat ???
Meski tren lima tahunan mengalami kenaikan, sejak awal tahun
sejatinya harga emas cenderung tiarap. Secara historikal, harga emas biasanya melorot jelang akhir tahun. Penyebabnya
politis, yakni intervensi bank sentral beberapa negara. Namun, harga
kemudian cenderung naik pada Agustus hingga September.
Lantas, bagaimana pendapat perencana keuangan tentang pemilihan waktu
investasi? Gozali dan Zizi tetap kompak mengatakan, tak ada waktu yang
tak tepat untuk membeli emas. “Siapa yang bisa memastikan bahwa harga
hari ini sudah yang paling rendah?” kata Gozali.
Dengan kata lain, perencana keuangan ingin mengatakan bahwa setiap
hari adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Zizi lebih menekankan
pada konsep rutinitas dalam menabung emas untuk menumbuhkan kedisiplinan
berinvestasi.
Meski setiap saat adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi, ada
hal-hal mendasar yang harus diketahui tentang investasi emas. Simak
strategi berikut!
Memilih bentuk
Setidaknya ada tiga bentuk emas yang bisa dipilih untuk investasi,
yakni emas batangan, emas koleksi, dan emas perhiasan.
Bentuk pertama, emas batangan. Batangan di sini hanyalah istilah, merujuk pada emas murni yang tidak dibuat neko-neko
bentuknya.
Ukuran yang biasa di pasaran beragam, mulai dari 1 gram hingga lebih
dari 1 kilogram (kg). Gozali mengatakan, hampir tidak ada minus dari
emas bentuk ini. Sebab, “Bentuknya standar, jadi ketika dijual kembali
tidak akan terpotong ongkos pembuatan,” terangnya.
Semakin berat emas yang dibeli, risiko selisih harga beli dan jual
makin sempit. Emas berberat 100 gram ke atas memiliki
selisih nilai beli dan jual hanya sekitar 2% - 3%, sedangkan selisih beli- jual emas
50 gram berkisar 5%. Sedangkan untuk berat 25 gram ke bawah, selisih
nilai beli dan jual bisa sampai 10%.
Bentuk kedua, yakni emas koleksi. Emas koleksi bisa sengaja dibuat,
misalnya dinar emas edisi terbatas atau emas hasil lelang yang
diproduksi pada masa tertentu. Nilai emas ini tak sekadar harga emasnya,
melainkan juga nilai subjektivitas di dalamnya. Maka dari itu, tak semua keluarga cocok dengan investasi ini meski nilai yang
ditawarkan bisa jauh menggiurkan di atas emas berberat sama.
Bentuk ketiga adalah emas perhiasan yang memiliki kelebihan karena
bisa sekaligus digunakan. Namun, ketika dijual kembali, harga bisa
melorot lumayan karena akan terpangkas biaya pembuatan.
Tunai atau mencicil
Ingin berinvestasi emas tapi uang yang ada terbatas? Jangan patah arang, tawaran Perum Pegadaian
mungkin bisa menjadi solusi. Perusahaan berlogo timbangan ini melayani
pembelian emas fisik dengan cara mencicil berskema syariah akad
murabahah atau jual-beli.
Layanan ini melayani pembelian emas dari 5 gram
hingga 1 kg dengan tenor maksimal 3 tahun. Untuk menikmati layanan ini Anda harus membayar uang muka 20% - 35%,
tergantung berat emas yang dibeli dan tenor yang dipilih plus biaya administrasi Rp 50.000.
Karena menggunakan akad syariah, Perum Pegadaian tak memungut bunga
melainkan ada bagi hasil yang mesti dibayar kepada Perum Pegadaian
dengan besaran yang diketahui nasabah. Besarnya bisa sampai 3% dari
nilai emas yang dibeli. “Sisa uang muka yang dibayar akan dibagi rata
selama tenor yang dipilih,”.
Zizi mengatakan, skema yang ditawarkan Pegadaian cukup menarik.
Namun, dia mengatakan ada risiko jika terjadi gagal bayar dari pihak
nasabah. Rencana memiliki emas bisa buyar, padahal orang tersebut sudah
merogoh kocek untuk beberapa kali pencicilan. Karena itu, membeli secara
tunai menurutnya lebih aman.
Beberapa tempat yang bisa dipilih seperti Logam Mulia dan pedagang emas,
baik yang offline maupun yang online. Membeli emas
di pedagang emas terkadang lebih menguntungkan ketimbang di Logam Mulia.
Alasannya, pedagang emas lebih efisien dalam hal produksi dan lebih
dekat dengan konsumen. Pedagang emas biasanya banyak menerima penjualan emas
dari konsumen langsung. Emas kemudian dilebur di Logam Mulia lalu
dijual kembali. “Sementara Logam Mulia memproduksi dari sejak di tambang
lalu karyawannya juga banyak,”
Namun, pada saat tertentu, harga jual di pedagang emas bisa lebih tinggi
dibandingkan Logam Mulia. Hal ini terjadi ketika persedian di pasar
menipis. Jadi, membandingkan harga layak Anda lakukan sebelum
merealisasikan membawa pulang si kuning mengkilat.
Jangka panjang
Para perencana keuangan seragam mengatakan, emas sangat tepat untuk
mendanai kebutuhan jangka panjang. Antara lain, kebutuhan pendidikan
anak di masa depan, biaya haji, atau berlibur ke luar negeri. Maklum,
nilai emas di seluruh dunia setara. Oleh sebab itu, lebih baik horison investasi emas Anda lebih dari tiga tahun demi
meminimalisasi risiko fluktuasi harga. Dengan kata lain, jangan jual
emas Anda untuk kebutuhan jangka pendek
Sifat emas yang hampir pasti kebal terhadap inflasi menjadi daya
tarik utama instrumen investasi ini. Bisnis penjualan emas pun kian
beragam. Tak ketinggalan aneka layanan menarik ditawarkan.
Nah, setelah di bagian sebelumnya, Anda mempelajari kiat mendasar
soal berinvestasi emas, berikut beberapa layanan dari pedagang emas yang
bisa Anda pertimbangkan!
Layanan pesan antar
Para penjual emas memang belakangan ini memasang bergaram strategi
demi memikat pembeli. Terobosan baru dari PT Logam Mulia, sejak
Februari lalu menawarkan jasa pesan antar (delivery order).
Logam Mulia menggandeng jasa
pengiriman barang PT RPX One Stop Logistics dan PT G4S Cash Services.
Cara pemesan lewat delivery order Logam Mulia ialah sebagai
berikut. Anda
menghubungi nomor layanan antar di website Logam Mulia. Anda akan
mendapatkan nomor rekening virtual, Anda bisa mentransfer biaya
pembelian emas plus
ongkos kirim. Besar ongkos kirim tergantung berat emas yang dipesan dan
alamat
pengiriman.
Contoh, ongkos kirim emas berbobot 1 gram - 30 gram pengiriman
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Rp 93.500.
Namun, baru 17 kota yang dilayani jasa ini.
Informasi lebih lengkap bisa di dapatkan langsung di website logam mulia. Oh iya, proses pengiriman akan memakan waktu 3
sampai 5 hari. Emas pesanan Anda akan tiba lengkap beserta sertifikat
asli dari Logam Mulia. Logam Mulia membatasi berat maksimal 2.000 gram untuk tiap pemesanan.
Belanja Emas (
www.belanjaemas.blogspot.com)
menyediakan jasa Pesan Antar dengan biaya gratis untuk area antar
tertentu di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang Selatan.
Dijadikan jaminan usaha
Tak mau ketinggalan, Perum Pegadaian menawarkan opsi menarik ketika
masa mencicil emas berakhir. Jika tak ingin mengambil emas fisiknya,
nasabah bisa menjaminkan emas tersebut lewat skema gadai syariah dengan
akad ijarah atau titip barang.
Manajer Divisi Syariah Perum Pegadaian menjelaskan, Pegadaian
bahkan memiliki program gadai syariah emas khusus bertajuk ARUM atau
Anggaran untuk Usaha Mikro. Program ini bertujuan mencukupi modal usaha
kecil. “Kami bisa meminjamkan dana hingga 95% dari nilai taksiran,” kata
Wartono.
Perencana keuangan dari Fahima Advisory Fauziah Arsiyanti alias Zizi
menilai, layanan yang ditawarkan Logam Mulia cukup menarik. Sebab,
kendala orang membeli emas di Logam Mulia adalah mesti datang ke
kantornya dan mengantre.
Soal menggadaikan emas, sejauh Anda tipikal investor yang rajin
menyisihkan uang untuk membayar cicilan, layanan ini bisa dicoba. Namun
sebaliknya, “Kalau Anda merasa termasuk orang yang susah untuk rutin
membayar cicilan maka sebaiknya jangan melakukan gadai karena, toh, itu
tak berbeda dengan berutang,” tandas Zizi.
Adapun, soal penyimpanan emas fisik, safe deposit box di
bank bisa jadi pilihan penyimpanan emas Anda. Ongkosnya relatif
terjangkau, sekitar Rp 500.000 per tahun. Cuma, kadang Anda harus
mengantre untuk mendapat fasilitas ini.
Nah, sekarang, selamat mengatur strategi investasi emas!
Dikutip dari : www.kontan.co.id
CP: David Witansa
0838-7039-2566
021-93068098
PIN : 222E0F90
YM : Kyo_asaki@yahoo.com
see comment for further details!